Komitmen Lippo Group untuk berinvestasi di Kendari mulai diwujudkan
kemarin. Peletakan batu pertama pembangunan Kendari Mall dilakukan di
eks gedung Kwarda Pramuka dan KNPI Sultra, dihadiri CEO Lippo Group, Dr
James T. Riady bersama Komisaris Lippo, Agum Gumelar. Pembangunan
pusat perdagangan itu diperkirakan rampung tahun 2012.Saat memberi
sambutan, James T. Riady memaparkan, saat ini pengembangan Indonesia
terletak di bagian timur. Sultra, khususnya Kendari sedang dilirik
banyak investor. Kata James, daerah ini kaya akan sumber daya alam
(SDA) termasuk SDM butuh pengembangan.
Lippo Grup Pembangunan Kendari Mall dilakukan menyusul realisasi
ekspansi Lippo Group yang sebelumnya dilakukan di beberapa daerah di
Indonesia Timur. Diantaranya rumah sakit, sekolah, mall serta ritel
Hypermart di Makassar, Manado, Kupang dan Ambon. ''Kami berinvestasi di
hampir semua wilayah Asia. Pasar Indonesia Bagian Timur akan mengambil
peran 30-50 tahun ke depan di Asia,'' jelasnya.
Pusat perdagangan (Kendari Mall, red) kata James akan dibangun sesuai
dengan gaya hidup modern kelas menengah dan nantinya langsung membantu
percepatan roda perekonomian. Hal ini akan terwujud dengan penyerapan
banyak tenaga kerja dari berbagai tingkatan pendidikan dan mendongkrak
pendapatan asli daerah.
Pembangunan Kendari Mall dilakukan di atas lahan seluas 11.848 meter
persegi dengan luas bangunan 37.372 meter persegi, menggunakan konsep
leased mall yang terdiri dari empat lantai berisi 68 unit ruangan siap
sewa. Dipastikan sebelum Hari Raya Idul Fitri 2012 sudah bisa
beroperasi. Fasilitas lain sesuai standar Mall modern meliputi food
court (pusat makanan, red) dan kapasitas parkir seluas 8000 meter
persegi yang mampu menampung 320 mobil. Anchor Tenant yang akan
bergabung adalah Matahari Departement Store dan pusat perbelanjaan
modern Hypermart. Sedangkan tenant lain yang juga dipastikan akan
bergabung adalah cinema, Book Store, Game Zone dan beberapa tenant
besar lainnya. "Lippo Group akan terus aktif memberikan kontribusi
signifikan bagi pengembangan wilayah Indonesia timur," paparnya.
Komisaris Lippo Karawaci Tbk, Agum Gumelar, bila keberadaan investasi
di daerah ini butuh stabilitas dan kepastian di bidang hukum.
"Investor itu butuh suasana kondusif untuk masuknya investasi.
Pemerintah punya keterbatasan keuangan untuk membangun dengan
menggunakan APBD. Tentunya peran investor dibutuhkan," paparnya.
Hal senada diutarakan Gubernur Sultra, Nur Alam. Katanya keberadaan
Kendari Mall memang menggusur dua gedung yaitu gedung KNPI dan Pramuka.
Dan memang, gedung tersebut sudah tua sehingga butuh diganti yang baru
dan lebih bermanfaat. "Banyak yang kita peroleh dari investasi ini.
Pertama akan memperoleh sewa guna bangunan selama 30 tahun yang
dibayar dimuka. Kemudian pajak dan parkir juga akan masuk pada
pendapatan daerah. Terlebih lagi 30 tahun kemudian, gedung ini akan
menjadi milik Pemda Sultra," kata Nur Alam.
Sebelum peletakan batu pertama pembangunan Kendari Mall terlebih dahulu
dilakukan penandatanganan MoU antara Gubernur Nur Alam dan Komisaris
Lippo, Agum Gumelar. Turut menyaksikan penandatanganan itu Wakil Ketua
DPRD Sultra, Sabaruddin Labamba dan unsur Muspida.
Kantor PU dan KONI Juga di Ruislag
Keinginan Lippo Group untuk berinvestasi di Sultra, disambut luar biasa
oleh Gubernur Sultra, Nur Alam. Tidak main-main, Kantor PU dan KONI
Sultra akan diruislag (tukar guling) menjadi Rumah Sakit Internasional
dan bangunan Sekolah bertaraf Internasional.
Hal tersebut disampaikan Nur Alam dalam peletakan batu pertama
pembangunan Mall Kendari. KONI akan diganti menjadi sekolah
internasional. Alasannya semua itu sebagai upaya pengembangan sumber
daya manusia demi pengembangan daerah. Lalu Kantor PU juga akan diganti
menjadi Rumah Sakit Siloam Internasional. "Selama ini banyak warga kita
yang sakit dan tidak tertolong, dengan adanya rumah sakit, tentunya
menjadi solusi. Sangat jarang investor yang mau melirik pembangunan
rumah sakit bertaraf internasional," paparnya.
Gubernur juga membeberkan kekayaan Sultra masih butuh pengolahan.
Contohnya potensi hutan yang 63 persen masih terjaga. Kemudian potensi
nikel, emas dan aspal . "Semua itu adalah sumber daya alam yang bisa
dimanfaatkan," ujarnya.
Versi Nur Alam, masuknya Lippo merupakan spirit bagi pembangunan
daerah. "Semua itu merupakan upaya Pemda untuk memajukan daerah dan
meningkatkan perekonomian daerah," pungkasnya.
Sebelumnya CEO Lippo Group, James T. Riady menjelaskan kehadiran di
Kendari bukan hanya pembangunan mall saja tetapi juga akan berinvestasi
di dunia kesehatan dan dunia pendidikan. 'Investasi di daerah ini akan
menjadi contoh pengembangan di daerah lain bahkan di Indonesia Timur,''
paparnya.
Menurut James saat ini ekonomi dunia terutama Amerika dan Eropa tengah
bermasalah. Begitupun di Asia semisal Jepang. Kini perhatian dunia
tertuju di kawasan Asia terutama Indonesia. Untuk Indonesia perhatian
tertuju pada Indonesia Bagian Timur. ''Investasi di Kendari merupakan
tindaklanjut dari pertemuan dengan Gubernur dua tahun lalu. Kami
berharap investasi di daerah ini didukung semua pihak,'' harapnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar